Berikut ini saya akan berbagi contoh opini. Kenapa saya membuat opini? Ini merupukan tugas akhir kuliah Bahasa Indonesia. Saya tidak tahu opini versi saya ini benar atau tidak. Karena setelah opini ini dikumpulkan ke dosen, dosen tidak memberi kabar benar atau salah kah opini yang sudah saya buat. Hehehe... Semoga bisa menjadi bahan refensi teman-teman semua :)
CONTOH OPINI
Kurikulum 2013 dan Kontroversinya
Kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada pertengahan bulan Juli
mendatang menuai banyak kontroversi antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Muhammad Nuh dengan tiga fraksi dari komisi X DPR RI.
Anggaran kurikulum 2013
Permasalahan yang mendasar yaitu
perubahan anggaran dana untuk pelatihan guru dan percetakan buku pegangan guru
dan siswa yang semula bernilai Rp 684,4 milyar menjadi Rp 829 milyar. Hal ini
menyebabkan komisi X DPR RI tidak setuju dengan anggaran dana tersebut.
Kurangnya sosialisasi kepada guru-guru
Sosialisasi kepada guru-guru juga
berkurang sehingga mengakibatkan konsep Kurikulum 2013 tidak jelas, bahkan
dipahami secara berbeda. Sementara itu, pelatihan guru-guru juga tertunda
karena hal tersebut. Seharusnya, mulai tanggal 4-8 Juni para instruktur
nasional akan dilatih. Kemudian dilanjutkan oleh pelatihan bagi guru inti pada
11-22 Juni. Namun, pelatihan guru sasaran sebanyak 55.762 tertunda sampai tanggal
8-13 Juli.
Selain sekolah akreditasi A, tidak merasakakan kurikulum 2013
Sekolah yang menjadi sasaran
penerapan Kurikulum 2013 adalah sekolah yang mendapat Akreditasi A. Hal ini
menimbulkan pertanyaan besar oleh Elin Driana, salah seorang koordinator
Education Forum. Bagaimana bisa menilai masalah-masalah dalam
pengimplementasiannya?.
Menurutnya, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan harusnya menjangkau sekolah dengan berbagai tingkatan dan
tersebar di berbagai pulau supaya perubahan kurikulum ini teruji meningkatkan
mutu pendidikan.
Untuk tingkat SMA dan SMK, kini
hanya 1.270 SMA dan 1.021 SMK yang akan menerapkan Kurikulum 2013. Padahal di
rencana awal, Kurikulum 2013 diterapkan untuk semua SMA/SMK.
Tidak adanya
persiapan yang matang
Politisi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) menilai kurangnya persiapan yang matang terhadap Kurikulum 2013. Karena
masih banyaknya perubahan target sasaran dan anggaran dana yang diajukan ke
komisi X DPR RI. Semula, Rancangan
Kebijakan Anggaran (RKA) akan direvisi pada tanggal 23 Mei 2013, tetapi bahan
yang diberikan pemerintah kurang lengkap sehingga pembahasannya diundur sampai hari
senin 27 Mei 2013.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh sebelumnya selalu yakin buku pegangan
guru selesai Februari karena akan digunakan sebagai materi utama pelatihan
guru. Namun, faktanya buku pelajaran Matematika, Sejarah, dan Bahasa Indonesia
yang menajadi pegangan guru dan siswa belum juga dicetak.
Kemdikbud harus
merencanakan lebih matang lagi
Tujuan baik yang ingin dicapai
dalam perubahan kurikulum hanya bisa dicapai apabila perubahan kurikulum
direncanakan dengan matang, melibatkan stakeholders utama dalam pendidikan terutama guru, dan
membuka diri terhadap masukan seluas-luasnya dari masyarakat, bukan dibuat dan
dipaksakan dengan pendekatan kekuasaan.
Kemdikbud juga harus
mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan jika kurikulum 2013 hanya diterapkan
pada sekolah yang mendapat akreditasi A. Hal ini bisa menyebabkan siswa-siswi
dari sekolah yang tidak terakreditasi A merasa tidak diperhatikan oleh
pemerintah. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang sama. Namun,
faktanya hanya sekolah yang terakreditasi A yang mendapatkan fasilitas lengkap
dari pemerintah. Padahal yang lebih membutuhkan fasilitas lengkap adalah
sekolah pelosok atau bisa dikatakan belum terakreditasi.
Ibaratnya sudah jatuh tertimpa
tangga pula. Itulah pribahasa yang tepat untuk siswa-siswi dari sekolah yang
terletak dipedalaman. Mereka tidak hanya kekurangan fasilitas lengkap untuk
menunjang proses belajar, tetapi juga tidak ikut merasakan kurikulum baru. Jika
ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kenapa hanya sekolah yang
terkareditasi A saja yang menjadi sasaran kurikulum 2013? Itu artinya
siswa-siswi dari sekolah yang belum terkareditasi A tidak mendapatkan perubahan
mutu pendidikan yang lebih baik lagi.
Seharusnya pemerintah menerapkan
kurikulum 2013 untuk semua sekolah di Indonesia agar tujuan meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia bisa terealisasi dengan optimal. Selain itu, pemerintah
juga harus memperhatikan kekurangan dari sekolah-sekolah yang terletak di
pedalaman dengan memberikan fasilitas untuk membantu proses belajar-mengajar
agar semua merasakan pendidikan yang sama. Dengan begitu,diharapkan luaran yang
dihasilkan pun juga sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar