Senin, 10 Juni 2013

CONTOH OPINI



Berikut ini saya akan berbagi contoh opini. Kenapa saya membuat opini? Ini merupukan tugas akhir kuliah Bahasa Indonesia. Saya tidak tahu opini versi saya ini benar atau tidak. Karena setelah opini ini dikumpulkan ke dosen, dosen tidak memberi kabar benar atau salah kah opini yang sudah saya buat. Hehehe... Semoga bisa menjadi bahan refensi teman-teman semua :)

CONTOH OPINI
Kurikulum 2013 dan Kontroversinya


Kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada pertengahan bulan Juli mendatang menuai banyak kontroversi antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh dengan tiga fraksi dari komisi X DPR RI.

Anggaran kurikulum 2013
Permasalahan yang mendasar yaitu perubahan anggaran dana untuk pelatihan guru dan percetakan buku pegangan guru dan siswa yang semula bernilai Rp 684,4 milyar menjadi Rp 829 milyar. Hal ini menyebabkan komisi X DPR RI tidak setuju dengan anggaran dana tersebut.

Kurangnya sosialisasi kepada guru-guru
Sosialisasi kepada guru-guru juga berkurang sehingga mengakibatkan konsep Kurikulum 2013 tidak jelas, bahkan dipahami secara berbeda. Sementara itu, pelatihan guru-guru juga tertunda karena hal tersebut. Seharusnya, mulai tanggal 4-8 Juni para instruktur nasional akan dilatih. Kemudian dilanjutkan oleh pelatihan bagi guru inti pada 11-22 Juni. Namun, pelatihan guru sasaran sebanyak 55.762 tertunda sampai tanggal 8-13 Juli.
Selain sekolah akreditasi A, tidak merasakakan kurikulum 2013
Sekolah yang menjadi sasaran penerapan Kurikulum 2013 adalah sekolah yang mendapat Akreditasi A. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar oleh Elin Driana, salah seorang koordinator Education Forum. Bagaimana bisa menilai masalah-masalah dalam pengimplementasiannya?.
Menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harusnya menjangkau sekolah dengan berbagai tingkatan dan tersebar di berbagai pulau supaya perubahan kurikulum ini teruji meningkatkan mutu pendidikan. 
Untuk tingkat SMA dan SMK, kini hanya 1.270 SMA dan 1.021 SMK yang akan menerapkan Kurikulum 2013. Padahal di rencana awal, Kurikulum 2013 diterapkan untuk semua SMA/SMK.

Tidak adanya persiapan yang matang
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai kurangnya persiapan yang matang terhadap Kurikulum 2013. Karena masih banyaknya perubahan target sasaran dan anggaran dana yang diajukan ke komisi X DPR RI. Semula,  Rancangan Kebijakan Anggaran (RKA) akan direvisi pada tanggal 23 Mei 2013, tetapi bahan yang diberikan pemerintah kurang lengkap sehingga pembahasannya diundur sampai hari senin 27 Mei 2013.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh sebelumnya selalu yakin buku pegangan guru selesai Februari karena akan digunakan sebagai materi utama pelatihan guru. Namun, faktanya buku pelajaran Matematika, Sejarah, dan Bahasa Indonesia yang menajadi pegangan guru dan siswa belum juga dicetak.

Kemdikbud harus merencanakan lebih matang lagi
Tujuan baik yang ingin dicapai dalam perubahan kurikulum hanya bisa dicapai apabila perubahan kurikulum direncanakan dengan matang, melibatkan stakeholders utama dalam pendidikan terutama guru, dan membuka diri terhadap masukan seluas-luasnya dari masyarakat, bukan dibuat dan dipaksakan dengan pendekatan kekuasaan.
Kemdikbud juga harus mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan jika kurikulum 2013 hanya diterapkan pada sekolah yang mendapat akreditasi A. Hal ini bisa menyebabkan siswa-siswi dari sekolah yang tidak terakreditasi A merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang sama. Namun, faktanya hanya sekolah yang terakreditasi A yang mendapatkan fasilitas lengkap dari pemerintah. Padahal yang lebih membutuhkan fasilitas lengkap adalah sekolah pelosok atau bisa dikatakan belum terakreditasi.
Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah pribahasa yang tepat untuk siswa-siswi dari sekolah yang terletak dipedalaman. Mereka tidak hanya kekurangan fasilitas lengkap untuk menunjang proses belajar, tetapi juga tidak ikut merasakan kurikulum baru. Jika ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kenapa hanya sekolah yang terkareditasi A saja yang menjadi sasaran kurikulum 2013? Itu artinya siswa-siswi dari sekolah yang belum terkareditasi A tidak mendapatkan perubahan mutu pendidikan yang lebih baik lagi.
Seharusnya pemerintah menerapkan kurikulum 2013 untuk semua sekolah di Indonesia agar tujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia bisa terealisasi dengan optimal. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan kekurangan dari sekolah-sekolah yang terletak di pedalaman dengan memberikan fasilitas untuk membantu proses belajar-mengajar agar semua merasakan pendidikan yang sama. Dengan begitu,diharapkan luaran yang dihasilkan pun juga sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar